Senin, 26 April 2010

Bahan kimia dalam kehidupan

A. Bahan Kimia yang Ada di Rumah

Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari
kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur
dengan dua atau lebih zat lainnya. Seperti telahkamu pelajari di kelas VII, campuran suatu zat akan tetap
mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu, suatu
bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek
dari zat-zat yang menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat
masing-masing zat bergantung pada kandungan zat dalam
bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada bab ini hanya
akan dibahas beberapa kelompok bahan kimia saja. Bahan
kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
5. zat aditif makanan;
6. zat adiktif; dan7. zat psikotropika.


1. Bahan Kimia Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai
bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen,
seperti ditunjukkan pada Gambar. Sabun dan detergen
dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak
dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur.
Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis
ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air
(hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak.
Jika dalam pakaian yang dicuci dengan detergen terdapatkotoran lemak maka bagian ion yang bersifat hidrofobik
masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion
tersebut yang bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut
air. Keadaan ini menyebabkan butiran-butiran minyak akan
saling tolak-menolak karena menjadi bermuatan sejenis.Akibatnya, kotoran lemak atau minyak yang telah lepas dari
pakaian tidak dapat saling bersatu lagi dan tetap berada
dalam larutan.
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih,bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh
yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen
sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampurdengan air tanah yang dijadikan sumber air minum
manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan
membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, kita sebaiknyamemilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat
ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif
atau tidak hati-hati adalah:
a. rusaknya keindahan lingkungan perairan;b. terancamnya kehidupan hewan-hewan yang hidup di air; dan
c. merugikan kesehatan manusia.

2. Pemutih Pakaian
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran
atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya
menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang
dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natriumhipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk
desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan
pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai
selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan
noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian
sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena
itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.

3. PewangiPewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya
dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat mempe
bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Bahan
pewangi alami yang sudah kita kenal di antaranya diperoleh
dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana,
bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala. Bahan pewangi
sintetik biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau
parfum dalam kemasan. selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di
pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol
untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi
yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan
lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar
parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai
propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsisebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari
lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian
masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon
(suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia
dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet).
Untuk itu, kita harus selektif ketika membeli produk berupa
parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.


4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupanpara petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama
tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.
Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia)
pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman
dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot,
dan nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan
para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:

a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng,
dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk
memberantas sejumlah serangga pengganggu yang ada
di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti nyamuk,
kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah
basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat,
dan diazinon.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas
dan mencegah pertumbuhan jamur atau
cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk
daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur.
Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida,
tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan
natrium dikromat.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri
atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudahterserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena
itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman
yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida
adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang
menyerang tanaman jeruk.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat,
seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya
dengan makanan kesukaan tikus. Dalam
meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan
sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari
pestisida jenis ini adalah warangan.
e. Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda).
Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi
tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan
pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh
dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan dazomet.
f. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi
tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisidaadalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.

Penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak
yang negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi
kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya
harus dilakukan sesuai dengan aturan. Beberapa dampak
negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida, di
antaranya:
a. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam
tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida
sukar terurai. Pestisida yang terserap tanaman akan
terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah.
Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka
pestisidanya akan terakumulasi dalam tubuh sehingga
dapat memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan
hewan maupun manusia.
b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap
takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis
pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida
lain yang lebih kuat daya basminya. Jika sudah demikian
maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida
akan semakin besar baik terhadap hewan maupun
lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelakunya.
Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan
juga dapat memberikan kerugian. Oleh karena itu,
penyimpanan dan penggunaan pestisida apapun jenisnya
harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk. Untuk
mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat dilakukan
dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida
yang dibuat dari bahan-bahan alami. Misalnya, air rebusan
batang dan daun tomat dapat dipakai dalam memberantas
ulat dan lalat hijau. Selain contoh tersebut, masih banyak
tumbuhan lain yang dapat bertindak sebagai pestisida alami,
seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba,
kunir, dan kucai.



so, apakah sekarang anda sudah mengerti tentang bahan kimia dalam kehidupan ini???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar