Senin, 26 April 2010

Bahan kimia dalam kehidupan

A. Bahan Kimia yang Ada di Rumah

Zat-zat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari
kebanyakan tidak dalam keadaan murni, melainkan bercampur
dengan dua atau lebih zat lainnya. Seperti telahkamu pelajari di kelas VII, campuran suatu zat akan tetap
mempertahankan sifat-sifat unsurnya. Oleh karena itu, suatu
bahan kimia akan dipengaruhi oleh sifat, kegunaan, atau efek
dari zat-zat yang menyusunnya. Kekuatan pengaruh sifat
masing-masing zat bergantung pada kandungan zat dalam
bahan yang bersangkutan. Banyak ragam bahan kimia yang
ada dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada bab ini hanya
akan dibahas beberapa kelompok bahan kimia saja. Bahan
kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
5. zat aditif makanan;
6. zat adiktif; dan7. zat psikotropika.


1. Bahan Kimia Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai
bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen,
seperti ditunjukkan pada Gambar. Sabun dan detergen
dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak
dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur.
Sabun dan detergen dalam air dapat melepaskan sejenis
ion yang memiliki bagian yang suka air (hidrofilik) sehingga dapat larut dalam air dan bagian yang tidak suka akan air
(hidrofobik) sehingga larut dalam minyak atau lemak.
Jika dalam pakaian yang dicuci dengan detergen terdapatkotoran lemak maka bagian ion yang bersifat hidrofobik
masuk ke dalam butiran lemak atau minyak dan bagian ion
tersebut yang bersifat hidrofilik akan mengarah ke pelarut
air. Keadaan ini menyebabkan butiran-butiran minyak akan
saling tolak-menolak karena menjadi bermuatan sejenis.Akibatnya, kotoran lemak atau minyak yang telah lepas dari
pakaian tidak dapat saling bersatu lagi dan tetap berada
dalam larutan.
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih,bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh
yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen
sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampurdengan air tanah yang dijadikan sumber air minum
manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan
membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, kita sebaiknyamemilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh
mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat
ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif
atau tidak hati-hati adalah:
a. rusaknya keindahan lingkungan perairan;b. terancamnya kehidupan hewan-hewan yang hidup di air; dan
c. merugikan kesehatan manusia.

2. Pemutih Pakaian
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran
atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya
menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang
dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natriumhipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk
desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan
pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai
selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan
noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian
sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena
itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.

3. PewangiPewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya
dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat mempe
bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Bahan
pewangi alami yang sudah kita kenal di antaranya diperoleh
dari daun kayu putih, kulit kayu manis, batang kayu cendana,
bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala. Bahan pewangi
sintetik biasanya dipakai dalam berbagai pewangi atau
parfum dalam kemasan. selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di
pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alkohol
untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi
yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan
lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar
parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai
propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsisebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari
lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian
masuk ke atmosfer bagian atas akan merusak lapisan ozon
(suatu lapisan di udara bagian atas yang melindungi manusia
dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet).
Untuk itu, kita harus selektif ketika membeli produk berupa
parfum, jangan sampai mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.


4. Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupanpara petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama
tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.
Pestisida meliputi semua jenis obat (zat/bahan kimia)
pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi tanaman
dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus, tikus, bekicot,
dan nematoda (cacing). Pestisida yang biasa digunakan
para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:

a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng,
dan ulat. Beberapa jenis insektisida juga dipakai untuk
memberantas sejumlah serangga pengganggu yang ada
di rumah, perkantoran, atau gudang, seperti nyamuk,
kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh insektisida adalah
basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat,
dan diazinon.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas
dan mencegah pertumbuhan jamur atau
cendawan. Bercak yang ada pada daun, karat daun, busuk
daun, dan cacar daun disebabkan oleh serangan jamur.
Beberapa contoh fungisida adalah tembaga oksiklorida,
tembaga(I) oksida, karbendazim, organomerkuri, dan
natrium dikromat.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri
atau virus. Pada umumnya, tanaman yang sudahterserang bakteri sukar untuk disembuhkan. Oleh karena
itu, bakterisida biasanya diberikan kepada tanaman
yang masih sehat. Salah satu contoh dari bakterisida
adalah tetramycin, sebagai pembunuh virus CVPD yang
menyerang tanaman jeruk.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat,
seperti tikus. Rodentisida dipakai dengan cara mencampurkannya
dengan makanan kesukaan tikus. Dalam
meletakkan umpan tersebut harus hati-hati, jangan
sampai termakan oleh binatang lain. Contoh dari
pestisida jenis ini adalah warangan.
e. Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk
memberantas hama tanaman jenis cacing (nematoda).
Hama jenis cacing biasanya menyerang akar dan umbi
tanaman. Oleh karena pestisida jenis ini dapat merusak tanaman maka pestisida ini harus sudah ditaburkan
pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Contoh
dari pestisida jenis ini adalah DD, vapam, dan dazomet.
f. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi
tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, dan eceng gondok. Contoh dari herbisidaadalah ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.

Penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak
yang negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi
kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya
harus dilakukan sesuai dengan aturan. Beberapa dampak
negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida, di
antaranya:
a. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam
tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida
sukar terurai. Pestisida yang terserap tanaman akan
terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah.
Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka
pestisidanya akan terakumulasi dalam tubuh sehingga
dapat memunculkan berbagai risiko bagi kesehatan
hewan maupun manusia.
b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap
takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis
pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida
lain yang lebih kuat daya basminya. Jika sudah demikian
maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida
akan semakin besar baik terhadap hewan maupun
lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelakunya.
Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan
juga dapat memberikan kerugian. Oleh karena itu,
penyimpanan dan penggunaan pestisida apapun jenisnya
harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk. Untuk
mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat dilakukan
dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida
yang dibuat dari bahan-bahan alami. Misalnya, air rebusan
batang dan daun tomat dapat dipakai dalam memberantas
ulat dan lalat hijau. Selain contoh tersebut, masih banyak
tumbuhan lain yang dapat bertindak sebagai pestisida alami,
seperti tanaman mindi, bunga mentega, rumput mala, tuba,
kunir, dan kucai.



so, apakah sekarang anda sudah mengerti tentang bahan kimia dalam kehidupan ini???

soal latihan tentang fotosintesis


A. Ayo, berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat!

1. Tumbuhan menghasilkan energi melalui
proses . . . .
a. fotosintesis
b. respirasi
c. modifikasi
d. radiasi

2. Gelombang cahaya tampak yang paling
optimal untuk proses fotosintesis adalah
dalam kisaran . . . .
a. 380–700 nm
b. <100>800 nm
d. 0–200 nm

3. Tumbuhan membutuhkan energi matahari
untuk fotosintesis. Fotosintesis
menghasilkan . . . .
a. air dan oksigen
b. oksigen dan karbon dioksida
c. gula dan karbon dioksida
d. air, oksigen, dan gula

4. Pada reaksi gelap terbentuk . . . .
a. garam dapur
b. vitamin
c. protein
d. gula

5. Jika kamu berada di bawah pohon pada
malam hari, kamu akan lebih banyak
menghirup udara yang mengandung . . . .
a. CO2
b. O2
c. gula
d. N2

6. Apakah yang terjadi apabila tumbuhan
diletakkan di tempat yang sama sekali
tidak pernah terkena cahaya?
a. Tetap melakukan fotosintesis.
b. Daun yang tumbuh lebat.
c. Tidak menghasilkan makanan dengan
baik.
d. b dan c benar.

7. Di bawah ini yang tidak termasuk faktor
yang memengaruhi laju fotosintesis
adalah . . . .
a. intensitas cahaya
b. konsentrasi karbon dioksida
c. suhu
d. kadar oksigen

8. Pernyataan-pernyataan di bawah ini
adalah benar, kecuali . . .
a. Apabila kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang maka laju
fotosintesis akan meningkat.
b. Apabila kadar fotosintat bertambah
atau bahkan sampai jenuh maka laju
fotosintesis akan berkurang.
c. Laju fotosintesis akan jauh lebih
tinggi pada tumbuhan yang sedang
tumbuh atau berkecambah apabila
dibandingkan dengan tumbuhan
dewasa.
d. Jika kadar air rendah maka fotosintesis
akan optimal.

9. Siklus Calvin terjadi pada . . . .
a. reaksi terang
b. reaksi gelap
c. fotosintesis 1
d. respirasi

10. Kapankah saat paling baik untuk melakukan
olah napas di bawah pohon?
a. Malam hari.
b. Pagi menjelang siang.
c. Saat matahari terbenam.
d. Saat sebelum pagi, matahari belum
bersinar.



B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Tulis dan jelaskan mengenai rangkaian
fotosistem I dan II!

2. Jelaskan mengapa daun apabila ditutupi
dengan kertas karbon kemudian
diletakkan di bawah sinar matahari akan
berwarna hitam?

3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada fotosistem
II!

4. Mengapa reaksi gelap sangat berperan
penting pada proses fotosintesis?

5. Sebut dan jelaskan hal-hal yang menghambat
laju fotosintesis!



nb: ( jawaban dapat anda lihat di postingan blog saya yg sebelumnya atau lihat di buku panduan Biologi anda masing- masing) enjoy... !

fotosintesis

Apa itu FOTOSINTESIS ?



Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energi matahari yang dilakukan
oleh tumbuhan hijau untuk mengubah bahan kimia anorganik menjadi bahan
makanan. Cahaya matahari yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah
spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah.
Selama proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen. Volume
oksigen sebagai hasil proses fotosintesis dapat diukur. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui tingkat produksi fotosintesis dapat dilakukan dengan mengukur
volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.
Peristiwa terjadinya fotosintesis berlangsung pada kloroplas. Kloroplas merupakan
suatu organela yang di dalamnya terdapat zat hijau daun atau klorofil. Klorofil
mampu menyerap spektrum warna yang dipancarkan oleh sinar matahari.
Kloroplas terdapat pada jaringan pagar dan jaringan bunga karang.

Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas:

1. Stroma
Stroma merupakan membran ganda yang melingkupi
ruangan yang berisi cairan. Membran tersebut membentuk suatu
sistem membran tilakoid yang berbentuk bangunan yang disebut
kantung tilakoid.

2. Grana
Grana merupakan lapisan-lapisan yang terdiri atas kantungkantung
tilakoid.
Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan mengubah energi
cahaya menjadi energi kimia. Peristiwa tersebut berlangsung di dalam
tilakoid. Pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di
stroma.



Tahapan Fotosintesis

Proses fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap.

1. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana. Di
dalam reaksi terang, tumbuhan menangkap
air dan CO2 kemudian mengolahnya
menggunakan sumber energi cahaya
matahari yang ditangkap oleh klorofil.
Selanjutnya, gula dan air tersebut dengan
bantuan sinar matahari diubah menjadi
gula (glukosa), O2, dan uap air. O2 dan
uap air dikeluarkan dari dalam tubuh tumbuhan,
sedangkan gula dijadikan bahan makanan tumbuhan tersebut.
Tahukah kamu mengapa kita merasa
segar jika berada di bawah pohon pada waktu siang hari? Hal itu disebabkan
karena proses fotosintesis pada pohon tersebut menghasilkan O2 dan H2O
(uap air) yang menjadikan udara lebih segar.

Secara garis besar, proses berlangsungnya fotosintesis dapat diuraikan
sebagai berikut.
a. Cahaya mencapai sel-sel daun yang mengandung klorofil.
b. Klorofil menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.
c. Udara yang mengandung karbon dioksida masuk ke dalam daun daun
melalui stomata. Selanjutnya, karbon dioksida tersebut menyebar di
antara sel-sel daun.
d. Akar menyerap air yang dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis.
Air tersebut mengalir dari akar menuju batang kemudian ke daun.
e. Molekul air dipecah oleh energi cahaya menjadi oksigen dan hidrogen.
Molekul hidrogen bergabung dengan molekul CO2 membentuk glukosa.
f. Hasil fotosintesis berupa glukosa dan oksigen.




2. Reaksi Gelap (siklus Calvin)
Reaksi gelap (siklus Calvin) terjadi di dalam stroma (rongga daun). Pada
siklus Calvin, H2 yang terlepas dari molekul air (H2O) akan diikat oleh NADP
dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Pada
reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik (berulang) yang membentuk gula dari
CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya.
Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi terang.
Ketika berlangsung reaksi gelap terjadi proses respirasi seluler. Glukosa
yang diperoleh pada reaksi terang digunakan oleh tanaman untuk membentuk
senyawa organik lain seperti selulosa yang merupakan komponen utama
tubuh tumbuhan dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.
Respirasi pada tumbuhan berlangsung pada malam hari. Tumbuhan
berespirasi dan mengeluarkan CO2, uap air, dan energi. Oleh karena itu,
pada malam hari udara di bawah tumbuhan terutama yang berdaun banyak
akan terasa pengap, sedikit lembab dan gerah. Karbon dioksida bersifat
menyerap kalor dari sekeliling sehingga menyebabkan udara menjadi gerah.
Udara lembab yang dirasa adalah karena uap air yang dikeluarkan.



Spektrum Cahaya Fotosintesis

Proses fotosintesis terjadi dengan bantuan sinar matahari. Dari semua radiasi
matahari yang dipancarkan, hanya panjang panjang gelombang yang berada pada
kisaran cahaya tampak dengan panjang gelombang 380–700 nm yang dapat
digunakan untuk proses fotosintesis.
Cahaya tampak terbagi atas beberapa spektrum, antara lain sebagai berikut.
a. Cahaya merah
Spektrum cahaya merah mempunyai panjang gelombang antara
610–700 nm.
b. Cahaya hijau–kuning
Spektrum cahaya hijau–kuning mempunyai panjang gelombang 510–600
nm.
c. Cahaya biru
Spektrum cahaya biru memiliki panjang gelombang antara 410–500 nm.
d. Cahaya violet
Spektrum cahaya violet mempunyai panjang gelombang <400 nm.
Tiap-tiap spektrum cahaya mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
proses fotosintesis. Hal ini terkait pada jenis dan sifat pigmen di dalam kloroplas
pada saat menangkap cahaya dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada
membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Pigmen yang berbeda menyerap cahaya dengan panjang gelombang yang
berbeda pula.





C. Faktor yang Memengaruhi Fotosintesis

Laju fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor utama
yang menentukan laju fotosintesis adalah sebagai berikut.
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis mencapai puncaknya pada saat terdapat banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis juga semakin banyak.
3. Suhu
Suhu sangat berperan di dalam segala jenis
reaksi biokimia di dalam tubuh tumbuhan terutama
yang melibatkan kerja enzim. Enzim-enzim yang
bekerja di dalam proses fotosintesis hanya akan
dapat bekerja pada suhu yang optimal. Pada
umumnya laju fotosintensis akan meningkat
beriringan dengan meningkatnya suhu sampai
pada batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Air mempunyai peran vital pada proses fotosintesis. Kekurangan air atau
kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun menutup sekaligus
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga akan mengurangi laju
fotosintesis.
5. Kadar hasil fotosintesis (fotosintat)
Apabila kadar fotosintat, misalnya karbohidrat berkurang maka laju
fotosintesis akan meningkat. Namun, apabila kadar fotosintat bertambah maka
laju fotosintesis akan berkurang.

BIOLOGI part 2

BATANG


Batang merupakan organ tumbuhan penting yang dapat
membuat tumbuhan bisa tinggi menjulang. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup. Batang
merupakan saluran penghubung agar air dan mineral yang
diserap akar dapat sampai ke daun. Begitu pula sebaliknya,
agar hasil-hasil fotosintesis yang dihasilkan daun dapat
sampai ke akar.
Seperti akar, batang beberapa tumbuhan sering kali mempunyai
fungsi lain. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan air.
Misalnya,
pada tanaman tebu, kaktus, dan kentang. Batang kadang
kala berfungsi juga untuk alat perkembangbiakan membentuk
tunas, misalnya pada pisang dan lengkuas.
Batang pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil memiliki perbedaan dalam hal berkas pengangkutan. Struktur
jaringan pembuluh keduanya sangat berbeda. Berkas
pengangkutan pada tumbuhan dikotil tersusun melingkar seperti cincin. Adapun pada tumbuhan monokotil berkas
pengangkutan tersebar tidak beraturan. Dalam setiap berkas
pengangkutan (berkas pembuluh) selalu terdapat floem dan
xylem.






DAUN

Kamu tentu telah mengetahui bahwa daun merupakan
tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis terjadi di palisade
maupun spons (bunga karang). Fotosintesis lebih banyak di
daun. Hal ini dimungkinkan karena pada daun terdapat
klorofil yang bisa menyerap energi dari sinar matahari. Seperti
halnya pada akar dan batang, pada beberapa tumbuhan,
daun berperan bukan hanya sebagai tempat fotosintesis,
namun kadang kala juga untuk fungsi lain. Misalnya, sebagai
alat perkembangbiakan seperti pada cocor bebek, juga
sebagai tempat cadangan air dan makanan seperti pada
lidah buaya.
Pada sayatan melintang daun, kamu dapat menemukan
adanya berkas pembuluh daun. Kamu juga dapat melihat
adanya sejumlah sel yang mengandung klorofil. Sementara
itu, pada sayatan membujur daun, kamu dapat mengamati
sel-sel epidermis daun. Di antara sel-sel epidermis terdapat
beberapa sel yang bentuknya tidak seperti sel epidermis yang
biasa. Itulah sel-sel penjaga yang membentuk stoma (jamak:
stomata) atau mulut daun. Mulut daun merupakan jalan
keluar masuknya gas-gas (oksigen dan kabon dioksida).





BUNGA

Kamu tentu sering melihat bunga-bunga. Banyak sekali
bunga yang indah, misalnya mawar, anggrek, dan dahlia,
meskipun ada juga bunga yang tidak terlalu menyolok, misalnya
bunga pada rerumputan. Terlepas dari indah atau tidaknya,
bunga merupakan organ penting bagi tumbuhan. Pada bunga, terdapat bagian penghasil serbuk sari dan bakal biji. Penghasil
serbuk sari adalah benang sari, sedangkan bakal biji terdapat
pada putik.
Alat reproduksi jantan pada tumbuhan berupa benang
sari. Jika kamu telah melakukan pengamatan, kamu akan
menemukan bahwa pada ujung benang sari terdapat suatu
bagian yang menghasilkan serbuk. Serbuk inilah yang disebut
serbuk sari. Jika serbuk sari jatuh di kepala putik, serbuk sari
akan mengeluarkan sel sperma.
Alat reproduksi betina pada tumbuhan dihasilkan pada
bagian yang disebut putik. Pada umumnya, pada dasar putik
terdapat bakal buah. Serbuk sari yang jatuh di kepala putik
tumbuhan yang sesuai akan berkembang sehingga akan
menghasilkan sel sperma. Sel sperma inilah yang selanjutnya
akan membuahi sel telur yang tersimpan di dalam bakal biji.






JARINGAN PADA TUMBUHAN


Beberapa macam jaringan terdapat pada tumbuhan, di
antaranya jaringan meristem, jaringan pelindung, jaringan
pengangkut, jaringan penyokong, dan jaringan dasar.

a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang selselnya
selalu aktif membelah diri untuk membentuk struktur
primer pada tumbuhan. Jaringan ini terdapat pada bagian
ujung batang dan ujung akar.

b. Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung disebut juga epidermis yang berfungsi
melindungi permukaan tumbuhan. Penyusun dari
epidermis adalah sel-sel yang rapat menutupi seluruh permukaan
tubuh tumbuhan.
Jaringan epidermis dapat membentuk lapisan lilin anti air untuk mencegah penguapan yang berlebihan. Lapisan lilin
ini disebut juga kutikula.

c. Jaringan Pengangkut
Sesuai dengan namanya, jaringan ini berfiungsi untuk
proses pengangkutan zat-zat yang ada dalam tumbuhan.
Jaringan ini disebut juga jaringan pembuluh yang terdiri atas
floem dan xylem.
Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Adapun xylem
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.

d. Jaringan Penyokong
Jaringan ini berfungsi sebagai penguat/penyokong
tumbuhan. Jaringan kolenkim dan sklerenkim merupakan
contoh jaringan penyokong. Jaringan ini memiliki dinding
yang tebal. Apakah kamu pernah memegang tempurung
kelapa? Kerasnya tempurung kelapa ini akibat dari adanya
jaringan sklerenkim.

e. Jaringan Dasar
Jaringan dasar atau jaringan parenkim mengisi ruang
antar jaringan. Jaringan ini terdapat pada hampir semua
bagian tumbuhan, seperti batang, daun, dan akar. Jaringan
parenkim di daun yaitu mesofil (palisade dan spons)
banyak mengandung kloroplas dan merupakan tempat
berlangsungnya fotosintesis.

BIOLOGI



STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup selain hewan dan manusia. Untuk hidupnya, tumbuhan ditunjang oleh alat-alat tubuh tertentu yang mempunyai struktur berbeda sesuai dengan fungsinya. Alat-alat tubuh tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Akar, batang, dan daun merupakan alat tubuh pokok (organ pokok) pada tumbuhan. sedangkan bunga, buah, dan biji merupakan alat tubuh tambahan (organ tambahan) pada tumbuhan. Pada postingan ini, saya akan membahas satu persatu tentang struktur dan fungsi alat-alat tubuh pada tumbuhan.

A. AKAR

Akar merupakan bagian dari tubuh tumbuhan yang umumnya terdapat di bawah tanah dan merupakan kelanjutan dari sumbu tanaman. Meskipun agak sulit untuk menentukan garis batas antara akar dan batang dengan tepat, tetapi pada waktu terjadi perkecambahan, akar dan batang dapat dibedakan dari arah pertumbuhannya, yaitu akar tumbuh ke bwah sedangkan batang tumbuh ke atas.
Pada kelompok tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua sistem perakaran yaitu sistem akar serabut terdapat pada tumbuhan monokotil dan sistem akar tunggang yang terdapat pada tumbuhan dikotil.


1. Struktur Akar

Struktur akan tersusun atas struktur luar (morfologi) dan struktur dalam (anatomi). secara morfologi, akar tesusun atas rambut akar dan tudung akar, sedangkan secara anatomi akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

a. Struktur luar

1) Rambut akar

Rambut akar umumnya terbentuk di dekat ujung akar dan berumur pendek, serta merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Rambut akar berfungsi untuk memperluas daerah absorpsi mineral dan air dari dalam tanah. Rambut akar menyerap mineral dan air dari dalam tanah kurang lebih 95%. hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa akar dapat membuat rambut akar sebanyak 100 juta/hari.


2) Tudung Akar (kaliptra)

Tudung akar (kaliptra) melindungi ujung akar yang bersifat sangat lunak dan mudah rusak. bagian luar tudung akar menghasilkan cairan yang bersifat asam, yang di dalamnya terdapat enzim yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat tertentu, yang tidak mudah ditembus oleh ujung akar. dengan enzim tersebut, ujung-ujung akar dapat menembus dinding bahkan pondasi bangunan yang snagat kokoh sekalipun.
Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel-sel akar dari kerusakan akibat pertumbuhan akar menembus tanah.






b. Struktur dalam

struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk empat lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).


1) Epidermis

epidermis
merupakan lapisan yang tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, dan bersifat semipermeabel. Dinding epidermis akar membentuk tonjolan-tonjolan yang pada akhirnya dapat membentuk rambut akar.

2) Korteks

korteks merupakan apisan yang tersusun atas beberapa lapis sel berdinding tipis. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas. korteks terdapat di sebelah dalam epidermis, berbentuk cincin dari sel-sel parenkima, dan berfungsi untuk cadangan makanan.

3) Endodermis

Endodermis merupakan selapis yang terletak antara korteks dan silinder pusat. Endodermis berfungsi untuk mengatur jalannya air dan garam-garam mineral dari korteks ke silinder pusat.
Pada sel endodermis terdapat bagian yang berbentuk seperti pita yang disebut pita kaspari. Pita kaspari berfungsi untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel, sehingga cairan mengalir melalui sitoplasma.

4) Central core (stele)

Silinder pusat merupakan bagian tengah akar yang terletak di sebelah dalam endodermis. Silinder pusat tersusun atas perisikel dan berkas-berkas pembuluh (xylem dan floem). Perisikel terdiri atas sel bertipe parenkima yang berada di antara endodermis dan jaringan pembuluh yang berasal dari sel-sel prokambium. Pada perisikel terbentuk cabang-cabang akar dan di perisikel muda terdapat jaringan xilem dan floem.
Pada tumbuhan dikotil, pembuluh kayu (xilem) terletak pada bagian kayu, sedangkan pembuluh tapis (floem) terletak pada bagian kulit tumbuhan. Xilem dan Floem berkumpul dalam satu berkas yang disebut berkas pembuluh. Antara xilem dan floem terdapat kambium yang berfungsi membentuk floem yang abru ke arah luar dan xilem yang baru ke arah dalam, sehingga tumbuhan dikotil dapat mengalami pertumbuhan membesar.






PERBEDAAN ANTARA AKAR TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL


MONOKOTIL
  • sistem perakaran : serabut
  • Batas ujung akar dengan kaliptra : jelas
  • Perisikel : terdiri atas beberapa lapis sel berdinding tebal
  • Letak berkas pengangkutan : xilem dan floem berselang-seling
  • Empulur : ada
  • Kambium : tidak ada

DIKOTIL
  • Sistem perakaran : tunggang
  • Batas ujung akar dengan kaliptra : tidak jelas
  • Perisikel : terdiri atas satu lapis sel berdinding tebal
  • Letak berkas pengangkutan : bersifat kolateral, floem di sebelah luar, xilem di dalam
  • Empulur : tidak ada
  • Kambium : ada





2. Fungsi Akar

a. menyerap air dan Garam Mineral
b. Melekatkan dan Menopang tubuh
c. Sebagai penyimpan cadangan makanan
d. Membantu pernafasan